Free Web Hosting with Website Builder

Kamis, 08 Mei 2008

Umbrela - Hidup Itu hari ini, Meli (2)

Tiga minggu berlalu sejak interview terakhir di bank asing... kini hidupku sudah benar-benar lempang, tidak menaruh harapan terlalu jauh pada kerjaan di bank itu. Jika memang seandainya seseorang bertanya padaku, maka aku tinggal menjawab, "Hidup itu hari ini, Mas.. yang penting selama aku bisa trading dan profit setiap hari, dunia aman2 saja."

OK kini tentang hidup, seminggu ini, eh bukan, empat hari terakhir ini adalah hari lasut. Lagi-agi wahamku kembali, kerjaanku di depan laptop sepanjang hari bukan untuk mengerjakan thesis, tapi untuk memuaskan hasrat wahamku,Dan itu merusak komitmenku. Sholat bolong, thesis, asihan, nulis diary, apalagi Latihan Tenaga Dalam.

Pokoknya kacau...

sampai malam ini, Kamis 8 Mei 2008, aku berada di Jakarta lagi untuk pergantian suasana.. besok aku harus ke Margonda Raya untuk menghadiri bursa
kerja. Maka hari Rabu 7 Mei 2008 aku berangkat dari Bandung menuju jakarta.

Dan memang betul, hari ini turning point lagi, mudah2an.Di perjalanan tol Cipularang, aku memberanikan diri meng-sms Meli. Bukan dengan hpku tapi dengan hp nomor yang satu lagi, yang dia belum tahu itu adalah nomorku.

AKU-SEND: Ratna, mlm ini km jg-?
MELI-INBOX: Nggak kenapa?
AKU-REPLY: Aku boleh nggak nelpon kamu nanti?
MELI-INBOX: Mau ngobrol apa? Meli lagi sakit pinggang nih bseok mesti jaga..
AKU-REPLY: Aku nggak bisa lagi nyetir ke Jakarta, kok dokter bisa sakit sih?
MELI-INBOX: Dokter kan manusia juga he3x. Ya udah lagi nyetir jangan smsan bahaya. Ati2 di jalan yah?
AKU-REPLY :Aku pikir tadinya kamu bidadari dari khayangan. Ya udah ya nanti jam 9.30 aku telp. kamu kalau belum tidur...

Yup! What a nice move ! Hanya orang yang tanpa emosi yang mengira, bahwa Meli tidak suka menerima smsku. she's fine.
Meskipun spekulasi, did she know that was me?

Ini belum selesai, karena sesuai janjiku, aku telepon dia jam 9.30. dengan telepon rumah. Kami mengobrol seperti biasa, aku bertanya kenapa dia sakit punggung, dia jawab lagi 'dapet'. Well, not bad.. lumayan mengalir, meski agak nggak nyambung, dia sudah ngantuk banget.

Yah, that's enough!


Memang, untuk mendekati wanita seperti dia memang perlu kesabaran dan kesabaran.. Diskusiku dengan Kang Dicky hari Senin kemarin memberiku sebuah pelajaran:

" Bahwa untuk mendekati seorang wanita, kita harus bisa
merendahkan ego kita, kita harus bisa masuk ke dalam dunia mereka, bukan mencoba menarik mereka ke dunia kita
kita harus seperti air, kita lihat bagaimana sifat air, selalu mengalir ke bawah, jangan kita paksa air itu mengalir ke atas..
demikian juga dengan wanita, jangan pernah kita paksa dia..

mengalir saja, sering seringlah ngobrol, sering-seringlah ketemu, tapi jangan paksa mereka."

Hmm, mengalir.. atau dengan kata lain lakukanlah tanpa beban, bukan ngarep.karena kalau kamu ngarep itu akan mengganggu pikiranmu, orang bijak bilang, semakin keras kita mengejar cewek, cewek itu justru malah semakin menjauh. karena itu biarlah semuanya mengalir.. atau dengan kata lain lakukanlah tanpa beban, bukan ngarep.

Demikian jika kita hendak menelepon atau bertemu wanita yang kita sukai, janganlah ngarep, jangan pikiran-pikiran kita ngawang-ngawang duluan : 'nanti gimana ya?', 'Kalau begini gimana ya?', 'ntar gimana kalau dia begini-begitu?'

Jangan!Jangan berpikir seperti itu!

Simplenya: JANGAN BERMAIN SANDIWARA DI OTAKMU, jelas maksudnya kan?

Cukuplah kamu BERNIAT dan LAKUKAN! Maka semuanya akan mengalir seperti air, otomatis.dan Tanpa beban.

Dan inilah bagian yang paling tidak mudah, karena kita harus bisa mengontrol ego kita.

makanya di sebelah kiri blog ini selalu tertulis:

"Turunkan Ego dan Cobalah untuk memaklumi orang lain."

Demikian juga soal ngarep.. janganlah ngarep pada wanita yang kamu suka sobat, bukankah sudah berulang kali kita bahas: Bahwa kita tidak boleh berharap pada sesuatu yang lain selain Tuhan dan diri kita sendiri"

Sobat, hidup adalah hari ini. Aku tidak takut kehilangan Meli nanti, karena aku tidak hidup di masa nanti, aku hidup di masa sekarang. Setiap detik dimana aku bisa ngobrol dengan dia, bersama dia , adalah setiap detik yang kusyukuri.
Aku hanya satu: Berniat menikahi dia, menjadi seorang suami yang baik untuk dia, entah bagaimana caranya

Bicara soal hasil nanti, ya kumaha engke, Allah yang nentukan.

Yang jelas Saat ini aku syukuri, meski dimulutnya dia hanya menganggap aku sebagai teman, always be a friend, katanya..
Yah nggak papa, asalkan aku masih tetap bisa bersamamu, Mel, ngobrol sama kamu secara nyaman, dan berdiri di bawah payung yang sama saat hujan, payung aku, " under my umbrella!"

Because..
When the sun shines, we'll shine together

Told you I'll be here forever
Said I'll always be a friend
Took an oath, I'm a stick it out till the end

Now that's it's raining more than ever
Know that we'll still have each other
You can stand under my umbrella
You can stand under my umbrella

Ella ella, eh eh eh
Under my umbrella..
Ella ella, eh eh eh
Under my umbrella..
Ella ella, eh eh eh
Under my umbrella..
(Ella ella, eh eh eh, eh eh eh)

Tidak ada komentar: