Free Web Hosting with Website Builder

Minggu, 18 Mei 2008

'dokter' Stella

Hari Sabtu, aku agak sakit flu.
Tapi aku tetap komitment ke kampus untuk mengerjakan thesis. Sebelumnya aku seperti biasa melakukan 'ritual' setiap hari Sabtu, ke rumah makan Piring Kenteng, interview Kang Dicky sambil memberi les privat sama Nissa, anak teman Teh Risti.

Di kampus agak sore, aku bertemu lagi dengan teman-teman seangkatan, termasuk Stella, cewek Chinese manis yang selama ini dekat denganku. Aku adalah TTM-nya dia. Dia menyapaku dan kusapa dia balik.. rupanaya dia ada sedikit masalah dengan thesisnya mengenai perhitungan harga-harga saham yang dia analisis.. yah kubantu dia , kuberi dia 'kuliah' finansial sedikit.

Tapi rupanya sore itu memang membawa mood baik buat kami untuk saling ngobrol.. Sore menjelang malam, Stella mengatakan dia mau ke Gramedia untuk mencari buku mengenai finansial, aku menawarkan untuk mengantarnya. Dia memperbolehkan.

" Tapi apa nggak ngganggu kamu, Ryan? "
" Ah nggak kok, nyantai aja. Aku juga pengen ke sana."
" I mean your Saturday night "
" Nope, I am single ! "
Dia tertawa.
" Wo men lai ? (kita pergi ? ) " kataku dalam logat Mandarin. Stella menguasai bahasa ini, aku senang dekat dengannya karena bisa mengasah kemampuanku berbahasa ini.
" Ching lai!" jawabnya.

Singkat kata kami ke Gramedia, tetapi sampai di sana buku yang dicari Stella tidak ada, aku pun menawarkan untuk mencarinya lagi di toko buku Togamas, jalan Diponegoro. Dan di sana baru Stella menemukan buku yang dia cari.

Sepanjang perjalanan keliling-keliling kami mengobrol santai.. Lumayan, weekend ini kota Bandung tidak begitu ramai, tapi masalahnya flu ku makin menjadi-jadi, berkali-kali aku bersin dan buang ingus.

Stella memberikan tissu padaku, "Kamu sebaiknya istirahat sehabis ini!"
" OK, tapi sebelumnya kita makan dulu yuk!"

Kita memutuskan makan steak di Road Cafe... Seperti biasanya malam Minggu, ramai di tempat itu. Kami mulai merasakan atmosfir malam Minggu kota Bandung.. Kalo dipikir-pikir ini adalah keempat kalinya kami makan bareng. Di kampus, Stella adalah salah satu wanita yang dekat denganku, dia sering curhat mengenai hubungan jarak jauhnya dengan cowoknya yang di Inggris.

" Ta hen Chung kuo ? " (Dia Cina daratan) tanyaku dalam bahasa Mandarin.
" Chung kuo ren "(orang Cina) jawab Stella, " But now, he's stay in England, he's a PhD in transportation industry...aku berencana menemui dia kalau aku ke Denmark dan keliling Eropa nanti."
" How awsome ." Komentarku ,
" Berapa usianya ? "
" Dia lebih tua 8 tahun dariku, jadi sekitar 38 ."
" How mature! " komentarku.. Usia 38 dan single, wajar, pria itu pasti merried duluan dengan 'PhD 'nya ketimbang dengan wanita.
" Yup, dia pernah tinggal di Amerika, kalau kamu check di Google pasti ada nama dan karya-karya ilmiahnya !"
" Bagaimana kamu kenal dia ? "
" Facebook, "
" Facebook ? " Wanita secantik Stella berkenalan dengan pria lewat situs realtionship? How come..?

Sayangnya, Flu ku membuatku tidak terlalu bisa mengobrol dan agak malas menikmati Mexican Steak yang aku pesan, tapi Stella lagi lagi menunjukan perhatiannya padaku.
" Kamu ambil aja tissu ini semua" katanya
" Thanks, Stella. Sorry bgt aku lg kayak gini"
" Do you want to take some medicine ?"
" Aku nggak biasa minum obat kalo flu, paling aku bawa tidur nanti juga sembuh.. Tapi anyway kamu tahu obat yg bagus ?"
" Yah kamu bisa minum INZA, tapi aku ada Tremenza di rumah.. Obatnya lumayan keras tapi cukup bagus, nanti aku kasih.."
" Thanks kalo gitu aku antar kamu ke kosan, sekalian ambil obat itu."

Selesai makan aku antar dia ke kosannya. Aku agak berat menyetir malam itu. Flu, keluar ingus, tapi aku merasa beruntung, malam ini aku bersama Stella, dia cukup menghiburku, satu lagi malam Minggu yang berwarna.. Tapi tak lama Ken meneleponku, dan seperti biasa, kata-kata pertamanya pasti menanyakan progress hunbungan aku dengan Meli.

" Halo, kamu gimana sama si Teteh ? "
" Oh baik-baik saja, kemarin saya baru ketemu.. Sama dia dan sama cowoknya ! " jawabku agak sinis.
" Oh jadi lagi sama cowok lain dia ? "
" Ya, namanya Rico, seorang dokter koas, satu tahun di bawah dia."
" Oh ya udah, kamu lagi di mana sekarang ? "
" Di jalan, lagi malam Mingguan juga sama seseorang "
Stella tertawa.

Pembicaraan selesai. INTERMEZZO Keparat! Kenapa selalu begini setiap aku mulai menikmati kebersamaan dengan wanita ?

Di kosan Stella, Stella memberikan dua kapsul Tremenza.
" Kamu minum ini satu aja ya.. Kalau kamu belum sembuh besok minum lagi. Tapi kamu minumnya di rumah, jangan nyetir setelah minum ini, soalnya obat ini lumayan keras! "
" Ok, makasih banget ya.."
" Sama-sama..Ryan.. cepet sembuh!"
" Thanks! Aku pergi dulu ya.."

Dan berakhirlah acara malam Minggu itu. Stella, cewek Chinese cantik telah menjadi seorang dokter buatku, sekalipun dia bukan dokter. Seorang dokter betulan yang kusayangi selama ini malah jadian sama orang lain.

Tapi aku bersyukur , ternyata hari ini ada saja yang memberiku perhatian, memberiku perawatan di kala aku sakit, sekalipun dia bukan dokter dan hanya seorang TTM buatku... Yah, aku hidup untuk hari ini, bukan ?


Tidak ada komentar: